A. Pengertian
Motivasi
Secara
Umum motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan.
Intensitas terkait
dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan
dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa
lama seseorang dapat mempertahankan usahanya
Motivasi juga dapat
diartikan secara umum bahwa keseluruhan daya
penggerak didalam diri seseorang
yang menimbulkan kegiatan untuk
menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan tersebut sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi,
dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan
dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
B. Motivasi
Menurut Para Ahli
Motivasi
menurut M. Ngalim Purwanto (2007: 71) mengemukakan definisi motivasi
adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar seseorang tersebut menjadi tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.
Menurut
Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau
perangsang.
Menurut
Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan
aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang
mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang
didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah
laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi
dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak atau pendorong dari dalam
individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan.
Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang
oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui
proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki. Motivasi di pandang dari segi
tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.
Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan
termotivasi untuk mencapainya
C. Fungsi Motivasi
Dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas
belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi
para siswa.
Menurut
Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
·
Motivasi sebagai pendorong perbuatan, artinya motivasi
berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak
didik ambil dalam rangka belajar.
·
Motivasi sebagai penggerak perbuatan, artinya dorongan
psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan
yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
·
Motivasi sebagai pengarah perbuataan, artinya anak
didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
Menurut Hamalik (2003:161) fungsi
motivasi adalah :
·
Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan,
artinya tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar
·
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya
mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
·
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya motivasi
berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat lambatnya suatu pekerjaan.
Menurut Sardiman (2006:85) ada 3
fungsi motivasi :
·
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi.
·
Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang
hendak dicapai
·
Menyeleksi perbuatan yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan
dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Dengan adanya usaha yang tekun dan
didasari motivasi maka peserta didik akan belajar dengan baik dan prestasi
belajar akan optimal.
Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu
memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi
Primer
Motivasi
primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar
tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip
pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan
perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa
ingin tahu dan sebagainya.
b. Motivasi
sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan
dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting
seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer
sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
E.
Sifat Motivasi
Dalam
menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi juga
berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).
a.
Motivasi Intrinsik
Motivasi
instriktik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu
sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang siswa
mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia termotivasi untuk mengetahi isi
atau bahan beripa pengetahuan yang ia dapatkan.
b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan
yang dilakukannya. Peserta didik mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar,
contoh: Ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut mendapatkan
hukuman.
Motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa dalam proses belajar,
dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat menimbulkan semangat belajar yang
tinggi. Motivasi ekstirnsik dapat berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang
lain.Ia termotivasi belajar dan belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh
orang lain (Monks, dalam Dimyati, 2002:91).
F.
Motivasi dalam Pembelajaran
Pentingnya peranan motivasi dalam
proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai
bentuk tindakan atau bantuan kepada peserta
didik. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam
maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut
berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Peran
motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan
mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas.
G.
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Bertitik tolak dari pandangan bahwa
tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan
menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai
kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan
di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori
yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .
Menurut model ini, motivasi seorang
individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal
maupun eksternal.
Faktor internal adalah :
a. persepsi
seseorang mengenai diri sendiri
b. harga diri
c. harapan
pribadi
d. kebutuhaan/keinginan
e. kepuasan
kerja
f. prestasi
kerja yang dihasilkan.
Faktor eksternal mempengaruhi motivasi
seseorang, antara lain ialah:
a. jenis dan
sifat pekerjaan
b. kelompok
kerja dimana seseorang bergabung
c. situasi
lingkungan pada umumnya
d. sistem
imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
H.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Menurut Djamarah (2002:125) ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :
a. Memberi angka
Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas
belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang.
b. Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
c. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.
Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan
menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya
mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh
karena itu, memberi ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi
siswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa
untuk giat belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa
termotivasi untuk belajar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
g. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus
motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan
siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan pujian yang tepat akan
memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam
diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu
menjelma menjadi perilaku belajar.
j. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.Proses belajar akan berjalan
lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan
:membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan penggalaman
yang lampau, memberi kesempatan untuk emndapatkan hasil yang baik, menggunakan
berbagai macam metode menggajar
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan
alat motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai,
akan timbul gairah ntuk belajar.
Dari berbagai uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa indikator-indikator dari motivasi dalam penelitian ini adalah
:
·
Adanya minat untuk belajar akuntansi
·
Tekun dalam menghadapi tugas
·
Senang memecahkan soal-soal
·
Ulet dalam mengatasi kesulitan belajar
BY NURHAERA ADMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar